Banyak orang menyepelekan masalah sampah, kebanyakan orang menganggap sampah merupakan barang yang sudah tidak berharga lagi sehingga dibuang dimana saja. Padahal tidak sedikit darinya merupakan bahan bahan Kimia berbahaya bagi kesehatan, salah satu contohnya adalah Timbal, Besi, Merqury, dsb.
Indonesia merupakan salah satu pengguna terbesat kendaraan bermotor, maka tak heran jika disamping konsumsi bahan bakar yang besar juga menyisakan sampah kendaraan bermotor sangat banyak, contohnya adalah Aki Kering.
Saat ini kebanyakan orang Indonesia memanfaatkan Aki Kering bekas dengan cara di daur ulang, yakni dengan memindahkan isinya ke wadah yang masih bagus, sehingga Aki bisa dipakai kembali. Memang cara seperti ini bisa menghemat penggunaan Aki dan bisa memanfaatkan Aki agar bisa dipakai berulang-ulang, namun demikian nilai ekonomisnya akan semakin menurun karena biasanya harga Aki bekas sangat murah jika dibandingkan dengan Aki baru, selain itu juga daya penggunaanya semakin pendek.
Menjadikan Aki Kering bekas Mobil menjadi barang yang lebih berharga tentunya sangat kita inginkan, selain dapat menambah nilai daya guna, juga bisa menambah nilai ekonomis (nilai jual), salah satunya yakni dengan menjadikan Isi Aki Kering bekas menjadi Solar Energy (penghasil Listrik Tenaga Matahari).
Berikut ini salah cara mengolah Aki Bekas menjadi Solar Energy:
1. Keluarkan Aki Kering bekas dari mobil, lalu bersihkan, kemudian keringkan.
Setelah itu, keluarkan lempengan Anoda+ (Pb) dan serbuk Chatoda- (PbO2) dari dalam lalu pisahkan dan simpan dalam wadah.
2. Syntetist bahan tersebut menjadi Pbl2, dengan cara:
- Memanggang PbO2 pada suhu 600 C selama 5 jam agar dihasilkan Timbal Oxida (PbO)
- Lalu larutkan Timbal (Pb) dengan dilarutkan pada Asam Nitrat (HNO3) dan Timbal Oxida (PbO) dengan Asam Asetat (CH3CO2H)
- Campurkan larutan Kalium Iodida (Kl) kedalam ke dua larutan tadi. Hasilnya adalah larutan keemasan.
- Kemudian Keringkan dengan di buat lempengan tipis seperti foto.
3. Maka dihasilkan Solar Energy yang memiliki nilai jual yang cukup tinggi.
Untuk lebih jelas perhatikan video berikut ini:
catatan: terjemahkan dengan google translate jika masih kurang mengerti,