Jakarta,-
Kepala Dinas Pendidikan Bangkalan, Mohammad Mohni mengatakan, sebanyak 3.005 orang guru yang mengajar di sekolah-sekolah di Kabupaten Bangkalan, statusnya masih guru bantu.
“Tempo hari yang kami sampaikan adalah kekurangan 3.005 orang untuk mengisi formasi di sekolah. Artinya ada 3 ribu lebih yang telah mengajar namun statusnya belum PNS. Mereka guru bantu,” kata Mohammad Mohni, dalam perbincangan dengan Pro 3 RRI, Minggu (11/5/2014).
Kebutuhan guru berstatus PNS dinilai mendesak selain guru tenang dalam mengajar juga banyak guru yang bakal pensiun tahun ini. Akan segera pensiun 150 orang guru yang tersebar di sekolah mulai Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) pada 15 kecamatan dengan rincian 68 orang untuk guru SD, SMP 57 orang, SMA 10 orang san SMK 10 orang.
Kondisi yang paling memprihatinkan adalah guru-guru yang mengajar di pedesaan. Sekolah yang jauh dipusat kota, guru yang berstatus PNS hanya kepala sekolah sementara guru hanya guru bantu. Umumnya guru-guru yang berstatus PNS enggan mengajar di pedesaan karena terpencil. Pihaknya telah menyampaikan kondisi tersebut kepada tim Sekretariat Wakil Presiden RI yang berkunjung ke Bangkalan.
Kendati belum menjadi PNS, Mohni menjamin kualitas guru tetap terjaga dan aktivitas belajar mengajar berlangsung dengan lancar.
“Kualitas mengajar tetap. Kami selalu memberikan motivasi bukan karena memberikan harapan. Mari bersabar karena kan kebutuhan guru dan medis terus bertambah,” jelasnya.(/rri)
![]() |
Ilistrasi, RRI |
Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, membenarkan
kekurangan tenaga ribuan guru pegawai negeri sipil (PNS).
Kepala Dinas Pendidikan Bangkalan, Mohammad Mohni mengatakan, sebanyak 3.005 orang guru yang mengajar di sekolah-sekolah di Kabupaten Bangkalan, statusnya masih guru bantu.
“Tempo hari yang kami sampaikan adalah kekurangan 3.005 orang untuk mengisi formasi di sekolah. Artinya ada 3 ribu lebih yang telah mengajar namun statusnya belum PNS. Mereka guru bantu,” kata Mohammad Mohni, dalam perbincangan dengan Pro 3 RRI, Minggu (11/5/2014).
Kebutuhan guru berstatus PNS dinilai mendesak selain guru tenang dalam mengajar juga banyak guru yang bakal pensiun tahun ini. Akan segera pensiun 150 orang guru yang tersebar di sekolah mulai Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) pada 15 kecamatan dengan rincian 68 orang untuk guru SD, SMP 57 orang, SMA 10 orang san SMK 10 orang.
Kondisi yang paling memprihatinkan adalah guru-guru yang mengajar di pedesaan. Sekolah yang jauh dipusat kota, guru yang berstatus PNS hanya kepala sekolah sementara guru hanya guru bantu. Umumnya guru-guru yang berstatus PNS enggan mengajar di pedesaan karena terpencil. Pihaknya telah menyampaikan kondisi tersebut kepada tim Sekretariat Wakil Presiden RI yang berkunjung ke Bangkalan.
Kendati belum menjadi PNS, Mohni menjamin kualitas guru tetap terjaga dan aktivitas belajar mengajar berlangsung dengan lancar.
“Kualitas mengajar tetap. Kami selalu memberikan motivasi bukan karena memberikan harapan. Mari bersabar karena kan kebutuhan guru dan medis terus bertambah,” jelasnya.(/rri)